Jumat, 23 September 2016

Ironi dulu dan kini

Dulu saat kita masih kecil sarat dengan kegiatan di luar ruang bersama anak sebaya, bersendau gurau mulai saat pagi di sekolah hingga siang saat bermain sepak bola, yang bolanya kadang dibuat dari kumpulan plastik sampah yang diikat menyerupai bola, hingga saat sore menjelang panggilan ibu sudah terdengar menyuruh kita mandi dan segera mengaji di tempat ustadz
Saat malam menjelang, acara pun berlanjut pindah ke mushola atau surau, berjajar rapi dengan sarung yang asal bisa menempel di badan, menunaikan sholat berjamaah..
Baru setelahnya kita belajar di rumah masing-masing hingga kantuk datang..
Kini...
Anak anak berada dalam gempuran teknologi dan informasi, anak yang dulu bermain diluar ruang berganti dengan bermain telepon pintar atau smartphone, atau kalau tidak yah.. menonton televisi disela sela kesibukan setelah sekolah. itupun acara yang ditontonnya kadang tidak sesuai dengan usianya.
Anak pun terbiasa hidup individu dengan layar hp bersinar diwajah-wajah mereka, bermain di halaman luar dengan anak sebaya menjadi sesuatu yang langka. Permainan rakyat perlahan hilang digerus jaman.. satu persatu mulai dilupakan..
Akankah kita sebagai orang tua mampu mengembalikan kegiatan luar ruang seperti masa dulu lagi...
_________
Entahlah...

Kamis, 22 September 2016

Secarik Kertas

Sejak kita hadir di dunia sudah akrab dengan namanya kertas yang diawali dengan kertas surat kelahiran kita, saat kita beranjak sekolah maupun kuliah kita berjuang siang dan malam hanya untuk meraih secarik kertas ijazah. 

Setelah kita lulus dan menikah kita juga mendapat kertas surat nikah.
Dan saat ini kita berjuang banting tulang, dan mandi keringat juga karena kertas bernama uang, Tapi kelak nanti kita tidak akan pernah bisa membaca kertas yang ditujukan pada kita yaitu kertas surat kematian, karena saat itu kita telah tiada dan menghadap sang khalik.. inalillahi wa inaillaihiroji'un.. 

Semoga kita kembali dengan membawa catatan amal yang baik, yang nantinya kita pertanggungjawabkan kepada-Nya.. Aamiin

Rabu, 21 September 2016

"Cuman" Nulis

Judul diatas memang dibuat sedemikian agar memberi motivasi dan dorongan bagi diri untuk belajar menulis. Yang bagi sebagian orang hal itu adalah mudah.. namun bagiku merupakan pengalaman yang luar biasa sulitnya
Memang pepatah mengatakan membuat "langkah pertama" itu berat memang benar adanya namun jika kita berani melakukan hal itu bisa saja menjadi ringan...
Semoga